Thursday 24 April 2014

Telkom bekerjasama dengan Universitas ternama


Telkom University (Tel-U) menandatangi kerjasama dengan dua universitas utama dari Turki dan Australia, masing-masing Gazi University dan Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), guna peningkatkan kualitas pendidikan.
Dr. Ama Suyanto, Wakil Rektor III Bidang Admission dan Kerjasama Internasional Tel-U, mengatakan penandatangan kerjasama dengan Gazi University, Turki dilakukan pada helatan European Assosiation for International Education (EAIE) di Istambul, Turki, 11 September 2013 lalu.
“Sementara dengan RMIT, Australia dilaksanakan pada 20 September 2013 lalu. Keduanya dilakukan langsung dengan Rektor Gazi University Prof. Dr. Süleyman Büyükberber dan Rektor RMIT Professor Margaret Gardner,” katanya di Bandung, Kamis (26/9).
Gazi University berdiri sejak tahun 1926 oleh Bapak Bangsa Turki, Mustafa Kemal Attaturk, dengan 21 fakultas serta jumlah mahasiswa 77.000 orang dan 3.000 dosen di dalamnya. Ini termasuk kampus terbaik dan terbesar di negara semenanjung Asia-Eropa itu.
RMIT didirikan sejak tahun 1887, juga salah satu kampus terbesar dan tertua di Australia, dengan 75.000 mahasiswa pada program pendidikan diploma, sarjana, dan pasca sarjana. RMIT konsisten masuk daftar 10 perguruan tinggi terbaik di Negara Kangguru itu.
Ama menuturkan, kesepakatan kerjasama dengan RMIT mencakup lima aspek. Pertama, kampus tersebut akan menjadi pendamping dalam pengembangan program pascasarjana di Tel-U, terutama dalam rencana terdekat pendirian program studi doktor dibidang teknik dan manajemen di Tel-U.
“Yang kedua penerapan program double degree, dimana dosen dan mahasiswa kami bisa meraih gelar ganda dengan metode kuliah berbasis riset. Misalnya satu semester di Indonesia, selanjutnya di RMIT sampai lulus, atau bisa sebaliknya,” katanya.
Saat ini, kata Ama, Tel-U sudah menindaklanjutinya dengan inventarisasi data dosen yang hendak melanjutkan studinya. Terlebih, RMIT akan memberikan diskon biaya kuliah. Di lain pihak, rektorat Tel-U juga akan menjajaki beasiswa dari Dikti.
Kerjasama ketiga dan keempat adalah pertukaran pelajaran dan riset bersama (joint research) akademisi kedua kampus. Kedua program ini bisa diterapkan dalam hitungan bulan atau semester, sehingga tetap mendukung kegiatan akademik.
Kerjasama terakhir, sambung doktor bisnis ini, adalah RMIT memberikan sejumlah pelatihan kepada PT Telkom, Tbk group.
“Kerjasama dengan Gazi University juga sangat strategis, bahkan ada beasiswa full bagi mahasiswa kami yang mau kuliah di sana. Pemerintah Turki sangat peduli hal pendidikan, perguruan tinggi-nya pun sedang semangat memperluas jaringan pendidikan globalnya,” katanya.
Gazi University juga membuka kesempatan kuliah kredit transfer, sehingga mahasiswa bisa mengeyam pendidikan selama beberapa semester di Turki sebelum akhirnya memperoleh gelar dari Tel-U. Atau sebaliknya dari Turki kuliah beberapa semester di Tel-U kawasan Bandung Technoplex.
Kerjasama lainnya mencakup riset bersama, pertukaran konten, dst. Gazi University sendiri tertarik bekerjasama dengan Tel-U dengan merujuk pengalaman praktis kampus dengan industri telekomunikasi dalam negeri, dalam hal ini PT Telkom.
Setelah dua universitas ini, Ama menargetkan dalam waktu tidak lama akan bekerjasama dengan satu universitas di India, tiga universitas di Korea Selatan, dan satu universitas di Turki. Hal ini sesuai dengan target kerjasama pendidikan sedikitnya 10 universitas dalam satu tahun ke depan.
“Hal ini penting dilakukan agar kualitas pendidikan di Tel-U terus meningkat dengan disertai wawasan internasional, sehingga menunjang visi world class university di tahun 2017. Ini juga agar manfaat Tel-U ke masyarakat makin terasa,” pungkasnya.

No comments:

Post a Comment