Pesatnya pertumbuhan penguna UseeTV membuat PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk (Telkom) semakin serius mempersiapkan monetisasi (mengubah atau
meningkatkan) layanan TV Streaming Internet Protocol TV (IPTV). Vice
President Public Relations Telkom Arif Prabowo di Jakarta, mengatakan,
pada 2013 lalu ada sekitar 1,3 juta pelanggan menggunakan layanan Usee
TV sehingga Telkom optimis dalam mempersiapkan monetisasi UseeTV di
tahun 2014.
“Kami kian optimis dengan perkembangan
UseeTV. Pada 2013, ada sekitar 1,3 juta pelanggan menggunakan layanan
tersebut. Ini sesuatu yang luar biasa dan sinyal untuk siap
dimonetisasi,” tandas Arif.
Arif menjalaskan, tahap awal untuk mempersiapkan monetisasi UseeTV tersebut, Telkom
menyiapkan kendaraan bagi produk ini, yakni mendirikan Metra TV pada 8
Januari lalu untuk menggantikan pengelolaan yang semula dilakukan Unit
Multimedia. Langkah tersebut dilakukan agar UseeTV lebih kompetitif dan
mandiri.
“Kami dirikan Metra TV pada 8 Januari
lalu. Anak usaha baru ini akan mengelola layanan UseeTV nantinya.
Operasional dari Metra TV kita perkirakan di kuartal ketiga 2014,”
ungkapnya.
Menurutnya, saham Telkom ada di Metra TV
melalui anak usaha lainnya PT Multimedia Nusantara (Metra). Metra TV
akan menjalani layanan TV berbayar berbasis kabel dengan bundling akses
internet kecepatan tinggi. Sedangkan untuk streaming tetap bisa diakses
melalui portal UseeTV.
“Nanti untuk konten Metra TV akan kita sinergikan dengan TelkomVision. Hadirnya Metra TV nantinya akan membuat ekosistem Fixed Broadband Telkom menjadi lebih bernilai tambah,” paparnya.
Arif mengatakan, memaksimalkan UseeTV juga bagian dari mengoptimalkan kapasitas true broadband yang tengah dibangun oleh Telkom.
“Jadi, belanja modal untuk UseeTV ini
sudah bagian dari in place karena kita sedang modernisasi jaringan kabel
tembaga ke serat optik. Paling kita sediakan modal kerja bagi Metra TV
nanti kalau mulai operasi di kuartal ketiga 2014,” bebernya.
Arif optimis UseeTV akan menjadi salah
satu pengungkit pendapatan perseroan di masa depan mengingat potensi
dari konten streaming di Indonesia lumayan besar.
“Kalau survei dari Markplus 2013 itu menyatakan penggunaan internet untuk download dan upload video
itu sekitar 56,1%. Belum lagi rata-rata pertumbuhan per tahun pelanggan
TV berbayar di Indonesia sekitar 26,7%. Jadi, ini bisnis menjanjikan,”
pungkasnya.
Secara terpisah, analis SIMB Securities Kevin Goh dalam risetnya
menyatakan Telkom memasuki tahun 2014 dalam posisi yang kuat didukung
atas keberhasilan untuk mengembangkan infrastruktur 3G dalam beberapa
tahun terakhir dan masih besarnya potensi pasar untuk pengembangan
layanan fixed broadband.
Menurutnya, Telkom memiliki potensi
pertumbuhan dari bisnis fixed broadband. Saat ini, Telkom baru memiliki
pelanggan fixed broadband sebanyak 2,5 juta atau berkisar 4% dari total
pelanggan telepon kabelnya. “Hal ini menunjukkan masih besarnya potensi
pasar bisnis fixed broadband dan ekosistemnya,” pungkasnya.
No comments:
Post a Comment